Januari 13, 2010

Berbagi Kasih Di Panti Wreda Catur Nugroho Kaliori Banyumas


Pada hari sabtu, 11 anak SMP Santo Borromeus Purbalinga bersama dengan 4 guru dan suster pergi ke Panti Wreda Catur Nugroho. Mereka semua pergi ke sana karena ingin memberi kebahagiaan, kesukacitaan yang mungkin jarang mereka rasakan. Kami menggunakan 2 mobil yang dimuat oleh 17 orang dan sopir. Memang kita juga mengalami kendala dengan transportasi. Karena transportasi yang kurang maka hanya 11 anak yang mewakili semua siswa SMP Santo Borromeus.
Setelah melalui perjalanan yang cukup lama dari sekolah sampai panti Wreda Catur Nugroho yang berada di Kaliori, akhirnya kami sampai juga. Di sana kami langsung di sambut para oma dan opa dan kamipun juga langsung merasakan kehangatan yang di berikan. Bila kami melihat mereka satu per satu kami semua sangat terharu dan trenyuh dengan kondisi mereka. Tetapi kami tetap harus semangat untuk menghibur mereka.
Pertama, suster yang merawat panti ini memberikan ucapan selamat datang dan terimakasih. Lalu, di lanjutkan dengan bernyanyi bersama. Walaupun mereka tidak mampu menopang badan mereka saat berdiri tapi mereka tetap bertepuk tangan dan menyanyi. Kami juga bersenam dan berdansa bersama para oma dan opa.
Dua orang teman kita yang mempersembahkan puisi bertemakan para oma dan opa yaitu jelita dan julio. Mereka membaca puisi mereka dengan sangat meresapi sampai mereka menangis. Adapun seorang oma yang menangis mendengar puisi tersebut.
Lalu kita menyanyikan lagu-lagu kenangan. Ada juga para opa dan oma yang menyanyikan lagu. Walau lagu itu terdengar tidak jelas tetapi kami semua suka mendengar lagu tersebut. Lagu yang dibawakan seorang opa adalah selendang sutra dan lagu yang di bawakan seorang oma adalah rasa senenge. lagu rasa senenge ada kalimat yang dibuat oleh oma itu sendiri. Kami juga ikut menyanyi dan mengiringi dengan tepuk tangan. Mereka menyanyi dengan sangat wajah sukacita. Wajah yang ingin kita lihat disana.
Setelah menyanyi kami membagikan suatu hadiah kepada para oma dan opa. Walaupun hadiah itu terkesan sederhana tetapi mereka sangat senang menerimanya. Hadiah tersebut adalah sapu tangan ber warna warni.
Setelah kita menjalani semua acara kegiatan kami harus berpisah dengan para oma dan opa. Kita berpamitan kepada semua oma dan opa. Ada salah seorang opa yang sudah tidak dapat berbicara dengan lancar menangis saat kami berpamitan. Walau ia sudah tidak bisa berbicara lancar tetapi ia mengucapkan 1 kata yaitu terimakasih. Satu kata yang mengandung berbagai macam makna seperti mengucapkan syukur, mengucapkan sukacita dan masih banyak lagi. Saat opa itu menangis , entah mengapa kami juga ikut menangis. Mungkin karena kita masih ingin berada di situ atau trenyuh dengan keadaan sang opa atau inilah bentuk pembelajaran empati kami menyaksikan ada sesama kami yang memiliki kondisi renta.
Sebelum kita berpisah kami mengantarkan para oma dan opa dari aula panti ke kamar mereka. Kami dengan sabar berjalan menuntun mereka. Saat kami mengantarkan salah seorang oma. Oma itu bercerita bahwa ia sudah tinggal di panti itu selama 1 tahun. Setelah kami menghantarkan mereka tak lupa mereka mengucapkan terimakasih pada kami. Mereka juga memberi pesan unutuk tetap belajar dengan tekun di sekolah.
Kami merasa sangat senang berkunjung ke sana. Berbagi sukacita, bahagia pada mereka juga membuat kami senang.
By: Vellycia

Tidak ada komentar: